Universitas Medan Area (UMA) tidak hanya mengutamakan kualitas akademik tetapi jug aterus membangun sifat kepedulian sosial dengan menyantuni kaum duafa dan anak yatim.
“Kegiatan menyantuni kaum duafa dan anak yatim rutin dilakukan UMA juga bagian implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat,” kata Ketua Ketua Pusat Islam UMA H Ismet Junus LMP, SDE, Selasa (17/3) di Masjid Taqwa Kampus I UMA Jalan Kolam Medan Estate.
H Ismet biasa disapa Abu ini mengungkapkan, Pusat Islam UMA bersama Yayasan Pendidikan Haji Agussalim Siregar (YPHAS) telah empat tahun belakangan ini rutin mengadakan penyantunan terhadap anak yatim dan kaum duafa.
Disebutkannya, bantuan santunan kepada kaum duafa dilakukan secara rutin dua kali dalam sebulan.
Pada Jumat pekan lalu, kata Abu, sebanyak 50 orang kaum duafa dari beberapa wilayah di Kota Medan mendapat santunan dari yayasan.
Sebelum bantuan diserahkan, mereka dijamu makan siang bersama Ketua YPHAS Drs HM Erwin Siregar MBA, rektorat dan civitas akademika UMA.
Bantuan yang diberikan berupa sembako kebutuhan rumah tangga sehari-hari seperti beras, gula, teh, susu, minyak goreng. serta uang tali asih.
Sangat Peka
Menurut Abu, apa yang dilakukan yayasan dan UMA ini untuk mendorong agar kaum duafa rajin beribadah dan berdoa di masjid. Selain itu, diharapkan juga kaum duafa juga rajin salat berjamaah ke masjid. “Orang yang salat berjemaah pahalanya berlipat ganda dibandingkan salat sendiri-sendiri,” ucapnya.
Biasanya selain kaum duafa, yayasan juga memberikan santunan dan bantuan kepada anak-anak yatim secara bergiliran. Untuk Jumat pekan depan, yayasan kembali akan menyantuni 50 anak-anak yatim. Anak-anak yatim ini juga mendapatkan bantuan sembako dan santunan tali asih, ditambah dengan peralatan sekolah.
Yayasan, kata Abu sangat peka terhadap masalah sosial. Baru-baru ini, lanjutnya ketika harga beras melonjak, yayasan menyumbangkan beras kepada 50 kepala keluarga, merupakan warga yang tinggal di sekitar lingkungan kampus UMA. Masing-masing mendapatkan 10 kilogram beras per KK.
Kahumas UMA Ir Asmah Indrawati MP menambahkan, santunan untuk dibagikan kepada kaum duafa yang membutuhkan itu dihimpun dari dosen, pegawai, dan mahasiswa UMA