Keluarga besar civitas akademika Universitas Medan Area (KB UMA) melaksanakan halalbihalal, Sabtu (25/7) di gelanggang mahasiswa kampus I Jalan Kolam Medan Estate.
Kegiatan bekerjasama dengan Yayasan Pendidikan Haji Agus Salim (YPHAS) itu, dirangkaikan dengan pelepasan jemaah calon haji (calhaj) dari KB UMA.
Selain Rektor UMA, terlihat hadir di antaranya, Ketua dan Sekretaris YPHAS yakni Drs M Erwin Siregar MBA dan Dr M Akbar Siregar MEc, Wakil Rektor I, II dan III, Dr Heri Kusmanto MA, Dr Hj Siti Mardiana M.Si dan Ir H Zulheri Noer MP, Guru Besar UMA, Prof Ir H Zulkarnain Lubis PhD, para dekan dan wakil dekan, pegawai di lingkungan UMA
Rektor UMA, Prof Dr H A Ya’kub Matondang mengatakan makna fitri dalam Hari Raya Idulfitri adalah kesucian batin atau kalbu. Sebab kalbu/hati seorang manusia bisa berubah dan dijangkiti penyakit hati.
Karenanya bagi seorang muslim yang selesai melaksanakan puasa Ramadan, sangat berarti untuk kembali kepada esensi fitri (suci batin) tidak terjangkit penyakit hati.
“Apabila penyakit hati terkena seseorang maka akan terjadi penyimpangan perilaku dan melakukan perbuatan haram,” ungkap Prof Matondang,
Rektor juga mengharapkan dengan halalbihalal KB UMA, kebersamaan dan silaturahim yang dibangun jangan sampai terpecah-pecah. Apalagi katanya rektorat dan yayasan terus membangun dan membesarkan UMA dengan kebersamaan dan kekeluargaan.
Bangun Silaturahim
Ketua YPHAS Drs M Erwin Siregar MBA juga menekankan untuk terus membangun silaturahim sesama KB UMA. Kunci kebersamaan itu adalah membangun silaturahim.
Dengan silaturahim katanya UMA akan terus berprestasi dan berdaya saing sehingga prestasi UMA sebagai universitas sehat semakin mampu mewujudkan manusia yang berdaya saing, inovatif dan beraklak. “Justru itu kita harus selalu membangun silaturahim dengan saling bahu membahu. Permasalahan kecil dihilangkan dan permasalahan besar dikecilkan,” ucap Erwin
Pada kesempatan Ketua YPHAS ini juga mengingatkan para calhaj berasal dari KB UMA diminta untuk mendoakan UMA agar menjadi lebih maju dan diminati masyarakat.
Erwin juga menyebutkan, rezeki yang dicapai UMA seperti seluruh program studi di lingkungan UMA berakreditasi B dan raihan B untuk Akreditasi Instiusi Perguuran Tinggi (AIPT). Selain itu, UMA juga terus memperoleh bantuan dana dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti)
“Saya sering ditanya, bagaimana caranya bisa meraih sebagai universitas sehat dan memperoleh dana hibah. Itu merupakan beban yang cukup berat bagi UMA. Namun saya yakin, dengan silaturahim dan kebersamaan, prestasi bisa diraih dan beban amanah yang diberikan menjadi lebih ringan dijalankan,” ujar Erwin