Meneladani Sifat Fathonah dan Amanah Rasulullah
Amar Tarmizi, M.Pd.
Telah datang kepada kita seorang Rasul yang memberikan contoh uswah hasanah yang shaleh. Dua sifat Rasulullah Saw yang dapat kita jadikan contoh adalah sifat fathonah dan amanah. Rasulullah Saw yang lebih dikenal sebagai pribadi yang ummi, buta huruf dan tidak pernah merasakan pendidikan seperti kita sekarang ini. Namun karena mukjizat yang diberikan Allah kepadanya, melalui wahyuNya maka tercerminlah ia sebagai pribadi yang cerdas. Salah satu kecerdasan yang dapat kita lihat dari Rasulullah adalah di saat beliau memimpin peperangan Badar.
Untuk mengetahui berapa banyak jumlah musuh yang akan dihadapi, beliau hanya bertanya kepada dua orang pemuda Quraisy yang biasanya menghidangkan minuman untuk pasukan Quraisy. Beliau bertanya berapa banyak biasanya unta yang dihabiskan oleh pasukan Quraisy dalam sekali makan. Para pemuda iu menjawab sekitar 9 sampai 10 ekor unta. Dari situ Rasulullah dapat menaksir, kalau satu ekor unta dapat dihabiskan oleh sekitar seratus orang, maka pasukan Quraisy yang akan beliau hadapi berjumlah sekitar 900 sampai 1000 orang banyaknya. Ini di antara cara cerdas Rasulullah Saw.
Sekarang bagaimana dengan kita? Kalau kita melihat, banyak di antara sahabat dan orang-orang terdahulu memiliki umur yang panjang. Berbanding jauh dengan kita, sangat sedikit yang memiliki kesempatan merasakan umur yang panjang. Maka dengan waktu yang sangat terbatas ini, bagaimana upaya kita untuk memaksimalkannya, mengamalkannya seefektif mungkin. Maka di sini pula dibutuhkan kecerdasan dalam beribadah. Contoh sederhana kecerdasan dalam beribadah dapat kita temukan dalam sedekah. Betapa sedekah dapat membuka banyak peluang-peluang kebaikan. Dari sedekah yang kita lakukan, ekonomi dapat tergerakkan, orang yang kesusahan dapat terbantu, bahkan berpeluang untuk tidak akan terputus. Sedekah adalah ibadah yang memiliki nilai-nilai yang luar biasa, dapat mengoptimalkan diri kita dalam waktu yang singkat yang diberikan Allah kepada kita.
Begitu pula dengan sifat jujur, amanah. Rasulullah yang kita kenal sebagai seorang yang jujur, sampai-sampai beliau menapat gelar Al-Amin, bahkan sebelum beliau diangkat menjadi seorang Rasul. Begitu luar biasa fadhilah dari seorang yang jujur. Sebagaimana Rasulullah, beliau jujur dalam bisnisnya, menyampaikan apa adanya dalam setiap perdagangannya. Sehingga beliau dikenal sebagai orang yang sukses dalam perekonomian, disebabkan karena kejujurannya. Maka kalau sifat kejujuran ini tertanam pula dalam jiwa kita, menjadi kebiasaan rutinitas kita. Maka pastilah kita akan termuliakan menjadi manusia.
Sesungguhnya setiap ujian yang kita rasakan hari ini adalah untuk mengangkat derajat kita. Bagaimana kita bisa dengan cerdasnya menyikapi semua permasalahan hidup kita. Bagaimana kita bisa dengan sifat jujur kita, amanah, tanpa harus menghalalkan berbagai macam cara untuk bisa meraih kesuksesan. Sebuah pepatah shaleh mengatakan, “Ujian itu bisa membuat orang menjadi mulia, tapi ujian itu juga bisa membuat orang menjadi terhinakan”. Tidaklah dengan ujian akhirnya membuat kita menjadi pembohong. Tidaklah dengan ujian membuat kita menghalalkan segala cara sehingga memanipulasi banyak orang. Padahal kalaulah kita tahu, sesungguhnya Allah melihat apa yang kita lakukan. Allah tahu apa yang tertanam dalam jiwa dan hati kita.
Dua sifat yang dimiliki oleh Rasulullah Saw ini hendaklah pula dapat tercermin dalam diri kita masing-masing. Sifat fathonah, cerdas dalam menyikapi kehidupan, cerdas menjalani ibadah-ibadah yang kita lakukan agar memiliki nilai-nilai yang jauh lebih besar. Jujur dalam kehidupan, jujur dalam diri, jujur kita kepada Allah, jujur kita kepada sesama manusia. Kalau dua sifat ini dapat kita realisasikan dalam kehidupan kita, maka insyaAllah kita pula akan menjadi bagian dari umat Rasulullah yang sukses dalam hidup di dunia dan akhirat.
Tag:Alumni Berprestasi, Alumni Terbaik, Beasiswa Kuliah, Biaya Kuliah, Dosen Berprestasi, Dosen Terbaik, Fakultas Internasional, Fakultas Terbaik, Fakultas Unggul, Kampus Di Medan, Kampus Internasional, Kampus Swasta Terbaik, Kampus Terakreditasi, Kampus Terbaik, Kampus UMA Sehat, Mahasiswa Berprestasi, Mahasiswa Terbaik, Perguruan Tinggi Di Medan, Perguruan Tinggi Internasional, Perguruan Tinggi Ranking, Perguruan Tinggi Swasta, Perguruan Tinggi Terakreditasi, Perguruan Tinggi Terbaik, UMA Berkualitas, UMA Bestari, UMA Internasional, UMA Sehat, UMA Unggul, Universitas Berkualitas, Universitas Di Medan, Universitas Ranking, Universitas Standar Internasional, Universitas Terakreditasi, Universitas Terbaik